KerajaanMedang Kamulan - Sahabat Sekalian pada kesempatan kali ini Guru Sejarah Akan Share informasi seputar Kerajaan Medang Kamulan. Kehidupan sosial-budaya. Dalam bidang toleransi dan sastra, Mpu Sindok mengizinkan penyusunan kitab Sanghyang Kamahayamikan (Kitab Suci Agama Buddha), padahal Mpu Sindok sendiri beragama Hindu.
Kerajaan Medang Kamulan – Medang Kamulan merupakan kerajaan yang dibangun oleh Mpu Sindok dan terletak di Sungai Brantas yang memiliki ibukota Wantas Mas. Kerajaan tersebut merupakan kerajaan yang bercorak Hindu. Sejarah Kerajaan Medang Kamulan Sejarah Kerajaan Medang Kamulan Di mana letak Kerajaan Medang Kamulan? Kerajaan Medang Kamulan merupakan kerajaan yang berada di Jawa Timur, tepatnya pada abad ke-10 yang merupakan lanjutan dari Kerajaan Mataram Kuno. Pada saat itu Kerajaan Kini memindahkan pusat kerajaannya, yang awalnya berada di Jawa Tengah pindah ke Jawa Timur. Mpu Sindok, merupakan pendiri kerajaan ini, beliau juga pendiri dari Dinasti Isyana yang kemudian menurunkan raja-raja di Medang. Penyebab Kerajaan Mataram Kuno memindahkan pusat kerajaannya adalah dikarenakan adanya letusan Gunung Merapi, sehingga mengakibatkan kerajaan yang harus dipindahkan ke Jawa Timur. Masa Kejayaan Kerajaan Medang Kamulan Masa Kejayaan Kerajaan Kerajaan Medang Kamulan mencapai puncak kejayaan pada masa pemerintahan Raja Airlangga. Pengalaman Hidup dari Raja Airlangga sendiri telah di ceritakan di dalam kitab Arjuna Wiwaha yakni karya dari Mpu Kanwa. Kemudian setelah Raja Airlangga mencapai puncak kejayaannya, beliau memasuki masa Kependetaan. Sehingga tahta yang pada awalnya dipegang harus diserahkan kepada putri dari permaisuri. Tetapi putri lebih memilih untuk menjadi seorang petapa dengan gelar yang tersemat “Ratu Gitu Putri”. Karena hal tersebut terjadi akhirnya kerajaan diserahkan kepada kedua orang putra yang lahir dari selir Airlangga. Karena kerajaan Airlangga diserahkan kepada kedua orang putranya, kerajaan ini akhirnya dibagi menjadi dua bagian, yakni Kerajaan Jenggala dan juga Kerajaan Kediri Panjalu. Hal ini bertujuan untuk mencegah terjadinya perang saudara. Kehidupan Kerajaan Medang Kamulan Kehidupan yang ada pada masyarakat Kerajaan Medang Kamulan dibagi menjadi 4 aspek yakni, Aspek Politik, Aspek Ekonomi, Aspek Agama dan Sosial. Berikut ini merupakan penjelasan dari masing-masing aspek yang ada! Contoh Kehidupan Kerajaan Kehidupan Bidang Politik Kerajaan Kerajaan Medang Kamulan merupakan kerajaan dengan kondisi politik yang berprinsip dengan meneruskan tahta dari raja-raja berdasarkan garis keturunannya. Dimana Kerajaan ini hanya memiliki 5 raja saja yang salah satunya termasuk seorang wanita. Tetapi meskipun hanya memiliki 5 orang raja saja, hal itu tampaknya tidak berdampak oleh Kerajaan Medang Kamulan, hal ini dikarenakan kerajaan tersebut terbilang kerajaan yang sangat maju dan bisa berkuasa dengan cukup lama beserta wilayah kekuasaan yang memang cukup luas. Kehidupan Bidang Ekonomi Kerajaan Medang Kamulan Kondisi ekonomi Kerajaan Medang Kamulan bisa dibilang berjalan dengan baik, apalagi pada bidang perdagangan. Bukan hanya itu, kerajaan juga mempunyai hasil laut yang melimpah. Sehingga masyarakat yang ada sangat makmur dan menyenangkan. Karena perdagangan yang semakin dikenal, hal ini menyebabkan adanya rasa iri dari Kerajaan Sriwijaya, dimana kerajaan tersebut berusaha untuk menyaingi kerajaan Medang Kamulan. Sehingga munculah peperangan yang terjadi. Peperangan tersebut dimenangkan oleh Kerajaan Sriwijaya dan membuat kondisi ekonomi yang berada di wilayah Medang semakin merosot dan jatuh. Kehidupan Bidang Agama Kerajaan Medang Kamulan Kerajaan Medang Kamulan merupakan kerajaan yang bercorak Hindu, hal inu karena sistem kepercayaan yang ada pada masyarakat berasal dari Mpu Sindok yang merupakan penganut Hindu Siwa. Tetapi ada beberapa informasi berdasarkan peninggalan prasasti dari Kerajaan Medang Kamulan, prasasti tersebut menyatakan bahwa Raja Airlangga merupakan raja yang menganut paham Hindu Waisnawa atau Wisnu. Hal ini juga diperkuat dengan adanya arca Wisnu menaiki Garuda. Sehingga jika memang pernyataan tersebut benar, maka dapat disimpulkan bahwa Kerajaan tersebut pada awalnya menganut agama Hindu Siwa menjadi Hindu Waisnawa. Kehidupan Bidang Sosial Budaya Kerajaan Medang Kamulan Mpu Sindok merupakan pendiri dari Kerajaan Medang Kamulan. Mpu Sindok sendiri sudah dikenal sebagai seorang sastrawan, hal ini dikarenakan beliau sudah banyak menulis dan juga menyusun kitab suci dari agama Buddha, meskipun ia merupakan pemeluk agama Hindu. Hal ini bisa dijadikan sebuah bukti bahwa ternyata Mpu Sindok merupakan orang yang selalu peduli akan budaya. Jika Mpu Sindok dikenal sebagai orang yang hebat dan peduli akan budaya, beda dengan Raja terakhir yakni Raja Airlangga, beliau merupakan sosok raja yang bijaksana dan selalu berusaha untuk memperjuangkan nasib rakyatnya. Beliau juga merupakan seseorang yang menghargai karya sastra para pujangga. Mpu Kanwa menulis kisah tentang Arjuna Wiwaha, hal ini dikarenakan melihat kepribadian dari raja Airlangga yang yang tinggi terhadap masyarakat dan juga para sastrawan. Sehingga munculah juga cerita pewayangan Ramayana Mahabarata dan juga kesenian wayang kulit. Raja Kerajaan Medang Kamulan Contoh Raja Kerajaan Siapa raja Kerajaan Medang Kamulan? Kerajaan Medang Kamulan juga dipimpin oleh beberapa orang yang pernah juga menjabat sebagai raja. Berikut ini merupakan daftar raja-raja dari Kerajaan Medang Kamulan. Silsilah Kerajaan Medang Kamulan Mpu Sindok Beliau merupakan pendiri dari kerajaan ini. Mpu Sindok pernah memerintah kerajaan selama kurang lebih 20 tahun dan pada saat itu juga pernah mengalami perkembangan yang cukup pesat. Beliau juga merupakan sastrawan yang menghasilkan banyak karangan tulisan. Raja Sri Isyana Tunggawijaya. Beliau merupakan raja pertama dan satu-satunya yang pernah memimpin kerajaan Medang Kamulan dengan berjenis kelamin perempuan. Beliau merupakan anak dari Mpu Sindok. Sri Makuta Wangsa Wardhana Raja penerus setelah masa pemerintahan dari Sri Istana beralih ke pada Sri Makutawangsawardhana. Beliau merupakan putra dari Ratu Isyana. Dharmawangsa Teguh Kerajaan Medang selanjutnya adalah Dharmawangsa, beliau menggantikan Sri Makuta yang telah wafat. Pada saat masa kepemimpinan beliau, kondisi ekonomi Kerajaan menjadi semakin ramai dan juga meningkatkan secara pesat. Sehingga hal ini membuat kerajaan Sriwijaya merasa iri, sehingga menyebabkan adanya persaingan untuk menjadi kerajaan yang paling makmur, hingga munculah peperangan yang dimaksudkan untuk perebutan wilayah kekuasaan. Airlangga Airlangga merupakan penerus kerajaan setelah Dharmawangsa wafat. Beliau merupakan putra dari raja Bedahulu Bali, Raja Udayana dan juga seorang Ibu dari Wangsa Isyana yang mempunyai nama Mahendradatta. Perjalanan raja Airlangga menjadi seorang raja tidaklah berjalan dengan mulus. Pada saat Kerajaan Medang sedang melawan Kerajaan Sriwijaya, raja Airlangga melangsungkan pernikahan dengan putri Dharmawangsa. Raja tersebut memutuskan untuk kabur dan menyelamatkan diri dengan pengikutnya. Tetapi karena tekad yang kuat, Raja Airlangga berhasil menguasai kembali wilayah kerajaannya. Peninggalan Kerajaan Medang Kamulan Contoh Peninggalan Kerajaan Kerajaan Medang Kamulan juga meninggalkan beberapa bukti peninggalan-peninggalan yang ada Peninggalan-peninggalan Kerajaan Medang Kamulan Prasasti Mpu Sindok Prasasti Mpu Sindok merupakan Prasasti yang menceritakan tentang masa pemerintahan dari Mpu Sindok. Prasasti Tengaran Prasasti Tengaran merupakan prasasti yang dibuat pada sekitar 933 Masehi, prasasti tersebut menceritakan tentang Mpu Sindok memerintah bersama dengan Istrinya yang bernama Sri Wardhani Pu Kabin atau Rakryan Bawang. Prasasti Lor Prasasti Lor merupakan prasasti yang dibuat pada sekitar tahun 939 Masehi, prasasti tersebut menceritakan tentang perintah untuk membuat candi yang bernama Jayamrata dan juga Jayastambo yang terletak di Desa Antik Lodang untuk memperingati kemenangan dari Mpu Sindok. Prasasti Bangil Prasasti Bangil merupakan prasasti yang menceritakan tentang pembuatan candi yang digunakan untuk pemakaman ayahanda dari Mpu Sindok dan sang Permaisuri yakni Rakryan Bawang. Prasasti Calcutta Prasasti Calcutta merupakan prasasti yang menceritakan tentang awal mula dari silsilah dinasti isana sampai dengan zaman pemerintahan Airlangga. Penutup Demikian penjelasan tentang Kerajaan Medang Kamulan, pembahasan yang dimulai dari sejarah, masa kejayaan kerajaan, cerita tentang kehidupan masyarakat yang ada pada saat itu, silsilah raja dan juga peninggalan dari kerajaan Medang Kamulan. Semoga artikel ini bisa bermanfaat dan bisa menambahkan wawasan buat kalian semua terutama pada bidang sejarah, karena sejarah bukan untuk dilupakan, tapi sejarah untuk dijaga dan dirawat! Kerajaan Medang KamulanSumber Refrensi
Kerajaankediri merupakan kelanjutan dari kerajaan Medang Kamulan ( 10 - 11 M ). Yang dibangun oleh Mpu Sindok pada tahun 947 di sekitar sungai Brantas dengan ibukotanya Watan Mas. Menurut Prasasti Calcuta ( 1021 M ) yang dibuat oleh Airlangga, raja-raja yang memerintah di kerajaan Medang kamulan setelah Mpu Sindok yaitu Dharmawangsa ( 992 Bagaimana Kehidupan Sosial Kerajaan Medang Kamulanbagaimana kehidupan ekonomi kerajaan medang kamulanbagaimana kehidupan politik kerajaan medang kamulan​bagaimana kehidupan ekonomi kerajaan medang kamulanapa kehidupan sosial budaya kerajaan medang kamulan? kehidupan sosial kerajaan madang yaitu rukun terjadi perkelahian tetapi tidak terlampau membahayakan bagaimana kehidupan ekonomi kerajaan medang kamulan Kehidupan Ekonomi Raja Mpu Sindok mendirikan ibu kotakerajaannya di tepi Sungai Brantas, dengantujuan menjadi sentra pelayaran dan jual beli di tempat Jawa Timur. Bahkanpada kala pemerintahan Dharmawangsa, aktifitas jual beli bukan saja di JawaTimur, tetapi meningkat ke luar wilayah jawa Timur. Di bawah pemerintahan RajaDharmawangsa, Kerajaan Medang Kamulan menjadi sentraaktifitas pelayaran jual beli di indonesia Timur. Namun akibat serangan dariKerajaan Wurawari, segala perekonomian Kerajaan Medang Kamulan mengalamikehancuran. bagaimana kehidupan politik kerajaan medang kamulan​ Penjelasan Kehidupan Ekonomi Raja Mpu Sindok mendirikan ibu kota kerajaannya di tepi Sungai Brantas, dengan tujuan menjadi sentra pelayaran dan perdagangan di tempat JawaTimur. Bahkan pada kala pemerintahan Dharmawangsa, aktifitas jual beli bukan saja di Jawa Timur, namun berkembang ke luar wilayah jawa Timur. Di bawah pemerintahan Raja Dharmawangsa, Kerajaan Medang Kamulan menjadi pusat aktifitas pelayaran perdagangan di indonesia Timur. Namun balasan serangan dari Kerajaan Wurawari, segala perekonomian Kerajaan Medang Kamulan mengalami kehancuran. Kehidupan Politik daftar nama raja yang menjabat semenjak berdirinya kerajaan medang yaitu Mpu Sindok memerintah Kerajaan Medang Kamulan dengan gelar Mpu Sindok Isyanatunggadewa. Dari gelar Mpu Sindok itulah diambil nama Dinasti Isyana. 2. Raja Dharmawangsa beliau kenal sebagai salah seorang raja yang mempunyai persepsi politik yang tajam. Semua politiknya ditujukan untuk mengangkat derajat kerajaan. Kebesaran Raja Dharmawangsa terlihat jelas pada politik luar negerinya. Dalam Prasasti Calcuta disebutkan bahwa Raja Airlangga Erlangga masih tergolong keturunan dari Raja Mpu Sindok dari pihak ibunya. Ibunya berjulukan Mahendradata Gunapria Dharmapatni yang kawin dengan Raja Udayana dari Bali . bagaimana kehidupan ekonomi kerajaan medang kamulan Kehidupan Ekonomi Raja Mpu Sindok mendirikan ibu kota kerajaannya di tepi Sungai Brantas, dengan tujuan menjadi sentra pelayaran dan jual beli di kawasan Jawa Timur. Bahkan pada kurun pemerintahan Dharmawangsa, aktifitas jual beli bukan saja di Jawa Timur, tetapi berkembang ke luar kawasan jawa Timur. Di bawah pemerintahan Raja Dharmawangsa, Kerajaan Medang Kamulan menjadi pusat aktifitas pelayaran jual beli di indonesia Timur. Namun balasan serangan dari Kerajaan Wurawari, segala perekonomian Kerajaan Medang Kamulan mengalami kehancuran. apa kehidupan sosial budaya kerajaan medang kamulan? di bidang sosial budaya juga mengalami lain dibentuk bendungan Waringin Sapto untuk tahun 1035 ditulis kitab arjunawiwaha oleh Mpu ini menggambarkan kehidupan Airlangga dan dirinya selaku titisan Dewa Wisnu. a Letak Geografis. Kerajaan Gowa dan Tallo berdiri pada abad ke 16. Kerajaan Gowa dan Tallo adalah dua kerajaan yang terletak di Sulawesi Selatan dan saling berhubungan baik. Banyak orang kemudian mengenal keduanya sebagai Kerajaan Makasar. Makassar sebenarnya adalah ibu kota Gowa yang juga disebut sebagai Ujungpandang.
Kerajaan Medang Kamulan merupakan kelanjutan dari kerajaan Mataram Kuno. Kerajaan Medang Kamulan bukan diperintah oleh wangsa dari Mataram Kuno, melainkan wangsa lain. Kerajaan Medang Kamulan berdiri di Jawa Timur pada abad ke 10. Kerajaan ini merupakan kelanjutan dari Wangsa Sanjaya Kerajaan Mataram Kuno yang ada di Jawa Tengah yang memindahkan kekuasaan ke wilayah Jawa Timur. Pemindahan Mataram Kuno ke Jawa Timur diperkirakan terjadi karena adanya letusan gunung merapi pada tahun 929 M. Dari beberapa sumber menjelaskan bahwa wilayah Medang Kamulan berada di Watu Galuh, tepi Sungai Brantas yang beribukota di Watan Mas yang sekarang merupakan wilayah Kabupaten Jombang, Jawa Timur. Mpu Sendok merupakan raja pertama Kerajaan Medang Kamulan sekaligus pendiri Wangsa Isyana yang menurunkan raja – raja Medang selanjutnya. Wangsa Isyana memerintah selama 1 abad sejak tahun 929 M. Wilayah KekuasaanSumber SejarahKehidupan PolitikKehidupan Ekonomi Kehidupan Sosial BudayaPeninggalan KerajaanRuntuhnya Medang KamulanRelated posts Wilayah Kekuasaan Wilayah kekuasaan Medang Kamulan mencakup beberapa wilayah, diantaranya Nganjuk disebelah barat, Pasuruan disebelah timur, Surabaya disebelah utara, dan Malang disebelah selatan. Dalam perkembangannya, wilayah Medang Kamulan semakin luas mencakup hampir seluruh wilayah Jawa Timur. 1. Berita Asing Berita India mengatakan bawa Kerajaan Sriwijaya menjalin hubungan persahabatan dengan Kerajaan Chola. Hubungan ini untuk membendung dan menghalangi kemajuan Kerajaan Medang Kamulan yang pada saat itu dipimpin oleh Cina yang ditulis oleh Dinasti Sung menyatakan bahwa terjadi permusuhan antara kerajaan di Jawa dan Sriwijaya sehingga duta Sriwijaya yang berada di Negeri Cina 990 M terpaksa harus tinggal dulu di Campa sampai peperangan reda. Pada tahun 992 M pasukan Jawa meninggalkan Sriwijaya dan pada saat itu Kerajaan Medang Kamulan dapat memajukan pelayaran dan perdagangan. 2. Prasasti Prasasti Tangeran 933 M berasal dari Desa Tangeran, Jombang, yang berisi bahwa Mpu Sendok memerintah bersama permaisurinya Sri Bangil yang berisi perintah Mpu Sendok untuk membangun tempat peristirahatan mertuanya, Rakryan Lor 939 M dari Lor, dekat Nganjuk yang berisi perintah Mpu Sendok dalam membangun Candi Jayamrata dan Jayamstambho tugu kemenangan di Desa Anyok Kalkuta yang berisi hancurnya istana Dharmawangsa dan memuat silsilah raja Medang Kamulan. Kehidupan Politik Mpu Sindok 929 – 949 M merupakan raja pertama yang memerintah Medang Kamulan selama 20 tahun. Mpu Sindok bergelar Sri Maharaja Raka i Hino Sri Isana Wikrama Dharmatunggadewa. Dalam memerintah kerajaan Medang Kamulan dibantu oleh permaisurinya bernama Sri Wardhani Pu Kbin. Mpu Sindok merupakan raja yang bijaksana. Kebijakan Mpu Sindok diantaranya membangun bendungan atau tanggul untuk pengairan, melarang penangkapan ikan pada siang hari guna pelestarian sumberdaya alam, melakukan pengubahan kitab Buddha Mahayana menjadi kitab sang hyang Isyana Tunggawijaya atau bernama Sri Lokapala 947-9xx MSri Makutawangsawardhana 9xx-985 MDharmawangsa Teguh 990 – 1016 M merupakan cucu Mpu Sindok. Ia memiliki tekat memperluas wilayah perdagangan hingga ke kekuasaan Sriwijaya. Salah satu penghalang berkembangnya Medang Kamulan pada masa pemerintahan Dharmawangsa adalah keberadaan Kerajaan Sriwiaya. Medang Kamulan sempat menyerang Sriwijaya, namun gagal. Bahkan Kerajaan Sriwjaya melakukan serangan balik melalui serangan Kerajaan Wurawari atau dinamakan Pralaya Medang. Pada peristiwa ini Dharmawangsa / Erlangga 1019 – 1042 M merupakan putera dari raja Bali Udayana dan Mahendradatta, saudari Dharmawangsa Teguh. Ia dinikahkan dengan putri Dharmawangsa Teguh ketika terjadi Pralaya Medang. Ketika terjadi Pralaya Medang, Airlangga melarikan diri ke hutan Wonogiri, hingga 1019 M ia dinobatkan sebagai raja. Airlangga memulihkan kewibawaan dan kekuasaan Medang Kamulan dengan mengalahkan raja – raja terdahulu seperti raja Bisaprabhawa 1029, raja Wijayawarman 1030, raja Adhamapanuda 1031, dan raja Wuwari 1035. Kebijakan Airlangga diantaranya memperbaiki pelabuhan Hujung Galung yang teretak di Kali Brantas, membangun Waduk Waringin Sapta guna mencegah banjir, membangun jalan antara pesisir dengan pusat kerajaan. Kerajaan Medang Kamulan mencapai masa kejayaan pada pemerintahan Airlangga. Kehidupan Ekonomi Mpu Sindok memerintah membangun bendungan dan kebijakan lain. Pada pemerintahan Dharmawangsa menginginkan peningkatan perdagangan dan pertanian. Begitu pula pada masa pemerintahan Airlangga yang berusaha memperbaiki Pelabuhan Hujung Galuh di muara Sungai Berantas dengan memberi tanggul – tanggul untuk mencegah banjir. Kehidupan Sosial Budaya Dalam bidang sastra, Mpu Sindok mengizinkan penyusunan kitab Sanghyang Kamahayamikan Kitab suci agama Buddha, padahal Mpu Sindok sendiri beragama Hindu. Pada masa pemerintahan Airlangga dikembangkan kitab Arjunawiwaha yang dikarang Mpu Kanwa. Begitu pula seni wayang yang berkembang dengan baik di Medang Kamulan diambil dari epic Ramayana dan Mahabarata yang ditulis ulang dan dipadukan menggunakan budaya Jawa. Peninggalan Kerajaan Berikut merupakan peninggalan kerajaan Medang Kamulan Pertapaan Pucangan yang berada di Gunung Penanggungan, terdapat prasasti yang berbahasa Sansekerta dan Jawa Kuno, merupakan peninggalan dari pemerintahan raja Airlangga yang berisi penjelasan tentang peristiwa serta silsilah keluarga raja secara berurutan. Prasasti ini disebut prasasti kalkuta, karena prasasti ini disimpan di Museum India di kota Kalkuta, India. Candi Lor Anjuk Ladang berada di wilayah Brebek, Nganjuk yang berisi bahwa Mpu Sindok memerintahkan Rakai Hinu Sahasra, Rakai Baliswara serta Rakai Kanuruhan pada tahun 937 untuk membangun sebuah bangunan suci bernama Srijayamerta sebagai tanda penetapan area AnjukLadang sekarang dinamakan Nganjuk sebagai area swatantra atas jasa warga Anjuk Ladang dalam peperangan. Di situs ini ditemukan Prasasti Anjuk Ladang yang disimpan di Museum Anjuk Gunung Gangsir terletak di wilayah Bangil yang dibangun pada masa pemerintahan Airlangga sekitar abad 11 M. Candi Gunung Gangsir dibangun menggunakan batu bata, bukan batu Songgoriti terletak di Batu, Malang merupakan satu – satunya peninggalan Mpu Sindok di Kota Batu. Cerita yang beredar, kisah Candi Songgoriti berawal dari keinginan Mpu Sindok yang ingin membangun tempat peristirahatan bagi keluarga kerajaan di pegunungan yang terdapat mata airnya. Seorang petinggi kerajaan yang bernama Mpu Supo diperintahkan untuk membangun tempat tersebut. Dengan upaya yang keras, Mpu Supo menemukan kawasan yang sekarang dikenal dengan kawasan Wisata Songgoriti. Atas persetujuan, Mpu Supo membangun kawasan tersebut menjadi tempat peristirahatan yang sekarang dikenal dengan nama kawasan Belahan dibangun pada masa pemerintahan Airlangga pada abad ke 11. Petirtaan Belahan terletak disisi timur Gunung Penanggungan tepatnya di Dusun Belahan Jowo, Wonosunyo, Kecamatan Gempol. Menurut sejarah,selain digunakan sebagai pertapaan Prabu Airlangga, petirtaan ini juga difungsikan sebagai pemandian para selir prabu Airlangga. Oleh karena itu, untuk menghormati dua selirnya, Airlangga membangun dua patung perlambang Dewi Laksmi dan Dewi Sri dengan patung seorang wanita telanjang dada dimana payudara patung tersebut mengalirkan air. Petirtaan ini diberi nama Sumber Wonoboyo merupakan salah satu temuan arkeologi terpenting di Indonesia dimana temuan ini terdapat penemuan logam mulia emas dan perak. Penemuan ini mengungkapkan kekayaan, ekonomi, serta pencapaian seni dan budaya Kerajaan Medang pada abad ke 9 emas ini menampilkan kesenian yang halus serta menunjukkan estetika emas kuno Jawa. Pada permukaan koin terdapat ukiran huruf “ta“, singkatan dari “tail” atau “tahil” unit mata uang Jawa Kuno. Ditemukan juga tulisan “Saragi Diah Bunga” dalam bahasa Kawi. Runtuhnya Medang Kamulan Airlangga mundur dari tahtanya pada tahun 1042 M dan memutuskan menjadi petapa dengan nama Resi Gentayu Djatinindra. Menjelang akhir pemerintahannya, raja Airlangga menyerahkan kekuasaannya kepada putrinya Sangrama Wijaya Tunggadewi. Namun, putrinya lebih memilih menjadi seorang pertapa dengan nama Ratu Giriputri. Tahta beralih ke keturunan Airlangga dari para selir. Untuk menghindari perang saudara, maka kekuasaan Medang Kamulan dibagi menjadi dua oleh Mpu Baradha yakni wilayah timur dari Surabaya hingga Pasuruan yang beribukota di Kahuripan Jiwana diberikan kepada Garasakan Jayengrana, dan wilayah barat meliputi Kediri hingga Madiun yang bernama kerajaan Kediri Panjalu yang beribukota di Kediri Daha. Related posts 4 Bantu kami untuk lebih berkembang dengan subcribe channel youtube idsejarah

Kehidupanpada Masa Kerajaan Mataram Kuno; 1. Dinasti Sanjaya; 2. Dinasti Syailendra; Kejayaan Kerajaan Mataram Kuno; Keruntuhan Kerajaan Mataram Kuno; Peninggalan Kerajaan Mataram Kuno; Raja-raja yang pernah memerintah dalam Kerajaan Mataram Kuno; Beberapa aspek kehidupan yang berubah dalam perkembangan kehidupan pada masa Kerajaan Mataram Kuno

Halo, Sobat Zenius! Pada materi sebelumnya kita sudah mempelajari tentang Kerajaan Mataram Kuno, di mana raja terakhirnya adalah Mpu Sindok. Saat itu, Mpu Sindok memindahkan ibukota Kerajaan Mataram Kuno dari Jawa Tengah ke Jawa Timur dengan alasan letusan Gunung Merapi. Nah, proses pemindahan ibukota ini membuat Kerajaan Mataram Kuno berubah menjadi Kerajaan Medang Kamulan. So, seperti apa kisahnya? Yuk, simak! Sejarah Kerajaan Medang KamulanKehidupan Ekonomi dan Sosial Kerajaan Medang Kamulan1. Bidang Ekonomi2. Bidang Agama Silsilah Kerajaan Medang KamulanBukti Peninggalan Kerajaan Medang KamulanContoh Soal Kerajaan Medang Kamulan Kerajaan Medang Kamulan terletak di daerah Jombang, Jawa Timur. Pendiri Kerajaan Medang Kamulan adalah Mpu Sindok yang juga sekaligus raja pertama Kerajaan Medang Kamulan. Mpu Sindok sendiri diperkirakan memerintah kerajaan selama dua puluh tahun yakni sejak 929 M-949 M. Keberadaan kerajaan bercorak Hindu ini dapat dibuktikan dari prasasti Paradah dan prasasti Anjuk Ladang yang ditemukan di Jawa Timur. Kedua prasasti tersebut merupakan sumber sejarah Kerajaan Medang Kamulan yang menyatakan kalau Watugaluh merupakan ibukota Kerajaan Medang Kamulan. Prasasti Paradah Dok. Kalau elo penasaran dengan prasasti Paradah, elo bisa nih berkunjung ke Desa Siman di Kediri. Sementara itu, prasasti Anjuk Ladang bisa elo jumpai di Museum Nasional, Jakarta. Prasasti Anjuk Ladang Dok. Wikimedia Commons Kerajaan Medang Kamulan termasuk dalam materi Kerajaan Hindu Buddha. Kamu bisa pelajari sejarah kerajaan lainnya di sini Daftar Kerajaan Maritim Hindu Buddha di Indonesia. Kehidupan Ekonomi dan Sosial Kerajaan Medang Kamulan Sobat Zenius, elo penasaran nggak sih dengan kehidupan sosial Kerajaan Medang Kamulan? Seperti keadaan ekonominya dan juga perkembangan agama di masyarakatnya. Well, untuk menjawab pertanyaan tersebut, lanjut ya! 1. Bidang Ekonomi Kalau bicara tentang masalah ekonomi, maka nggak akan jauh-jauh dengan letak geografis Kerajaan Medang Kamulan. Coba deh elo lihat peta wilayah Kerajaan Medang Kamulan di bawah ini! Peta Wilayah Kerajaan Medang Kamulan. Dok. Wikimedia Commons Dari peta tersebut, terlihat kalau ibukota Kerajaan Medang Kamulan Watugaluh berada di dekat sungai Brantas dan sungai Bengawan Solo. Nah, elo tahu nggak nih, ternyata sungai-sungai tersebut banyak dimanfaatkan oleh banyak kerajaan yang berdiri di sekitarnya, lho! Bahkan, Kerajaan Majapahit ikut memanfaatkan kedua sungai tersebut untuk menunjang ekonomi mereka. Terus, apa sih hubungannya sungai dengan ekonomi Kerajaan Medang Kamulan? Well, kalau kita bicara mengenai sungai, maka nggak akan jauh-jauh nih dengan yang namanya pelabuhan. Pasalnya, pada masa Airlangga telah dibangun sebuah pelabuhan Hujung Galuh yang terletak di muara sungai Brantas. Saat itu, Pelabuhan Hujung Galuh telah menjadi pusat perdagangan internasional. Sehingga, Kerajaan Medang Kamulan pun memanfaatkan pelabuhan tersebut untuk mendapatkan pemasukan. Selain pelabuhan, Kerajaan Medang Kamulan juga memanfaatkan lahan pertanian sebagai penunjang ekonomi mereka. 2. Bidang Agama Nah, tadi kan kita sudah bicara mengenai masalah perekonomian, sekarang kita bahas agama yang berkembang di Kerajaan Medang Kamulan, yuk! Coba tebak, menurut elo agama apa sih yang berkembang pada saat itu? Well, kalau elo menjawab agama Hindu, maka tepat sekali. Saat itu, agama yang berkembang adalah agama Hindu terutama Hindu Wisnu dan Hindu Syiwa. Materi Video Kehidupan Kerajaan Medang Kamulan Buat yang sudah berlangganan paket belajar Zenius, pelajari selengkapnya tentang Kehidupan Kerajaan Medang Kamulan di website Zenius. Jangan lupa login dulu ya, buat mengaksesnya! Silsilah Kerajaan Medang Kamulan Untuk mengetahui silsilah kerajaan Medang Kamulan, elo bisa lihat gambar di bawah ini! Silsilah Kerajaan Medang Kamulan Arsip Zenius So, dari gambar di atas terlihat kalau Mpu Sindok berada di urutan teratas silsilah, artinya ia merupakan raja pertama Kerajaan Medang Kamulan. Nah, Mpu Sindok kemudian digantikan oleh Isyanatunggawijaya. Well, elo tahu nggak kalau Isyanatunggawijaya merupakan raja berjenis kelamin wanita pertama dan satu-satunya di Kerajaan Medang Kamulan, lho! Setelah masa pemerintahan Isyanatunggawijaya berakhir, kemudian diteruskan oleh Makutawangsawardhana yang merupakan anak dari Isyanatunggawijaya sendiri. Nah, Makutawangsawardhana ini memiliki dua orang anak nih, yaitu Dharmawangsa Teguh dan Mahendradatta. Setelah wafatnya Makutawangsawardhana, Dharmawangsa Teguh yang merupakan putranya sendiri ditunjuk sebagai raja selanjutnya. Pada masa pemerintahan Dharmawangsa Teguh inilah Kerajaan Medang Kamulan berada di puncak kejayaan. Hal ini pun memicu terjadinya perang antara Kerajaan Sriwijaya dengan Kerajaan Medang Kamulan. Seperti yang kita tahu, setiap kerajaan pasti ingin memperluas wilayah kekuasaannya. Maka tak heran, kalau kedua kerajaan ini saling bersaing untuk memperluas wilayah kekuasaan masing-masing. Hingga akhirnya peperangan ini menyebabkan kematian Dharmawangsa Teguh dan runtuhnya Kerajaan Medang Kamulan. Materi Video Tahta Kerajaan Hindu Buddha Sebenarnya, bisa nggak sih orang biasa zaman dulu jadi raja? Atau hanya orang berdarah biru aja yang bisa? Nah, buat yang udah berlangganan paket belajar Zenius, temukan jawabannya di website Zenius. Jangan lupa login dulu ya, buat mengaksesnya! Download Aplikasi Zenius Tingkatin hasil belajar lewat kumpulan video materi dan ribuan contoh soal di Zenius. Maksimaln persiapanmu sekarang juga! Bukti Peninggalan Kerajaan Medang Kamulan Kerajaan Medang Kamulan juga mempunyai banyak peninggalan lho, guys! Kebanyakan sih ditemukan di daerah Jawa Tengah dan Yogyakarta. Bahkan, mungkin elo juga familiar sama beberapa peninggalan saking terkenalnya. Berikut ini merupakan candi-candi peninggalan Kerajaan Medang Kamulan. Candi Borobudur di Magelang, Jawa Sewu di Sleman, Sari di Sleman, Yogyakarta. Candi Gunung Wukir di Magelang, Jawa Tengah. Candi Gebang di Sleman, Kalasan di Sleman, Yogyakarta. Candi Prambanan di Sleman, Yogyakarta. Candi Merak di Klaten, Jawa Plaosan di Klaten, Jawa Tengah. Candi Sambisari di Sleman, Yogyakarta. Candi Lumbung di Magelang, Jawa Tengah. Candi Pawon di Magelang, Jawa Tengah. Candi Ngawen di Magelang, Jawa TengahCandi Morangan di Sleman, Yogyakarta. Candi Mendut di Magelang, Jawa Tengah. Candi Sojiwan di Klaten, Jawa Ijo di Sleman, Yogyakarta. Candi Barong di Sleman, Yogyakarta. Candi Banyunibo di Sleman, Ratu Boko di Sleman, Yogyakarta. Pelajari selengkapnya tentang Pengaruh Peradaban Hindu Buddha di Indonesia lainnya di artikel ini Pengaruh Peradaban Hindu-Buddha di Indonesia di Berbagai Bidang. Contoh Soal Kerajaan Medang Kamulan Dari tadi kita sudah bahas tentang Kerajaan Medang Kamulan, sekarang waktunya menguji pemahaman elo nih. Yuk, coba kerjakan soal di bawah ini! Mpu Sindok menggantikan kekuasaan Rakai Wawa sebagai raja. Di masa pemerintahannya, ia memindahkan pusat pemerintahan Mataram dari Jawa Tengah ke Jawa Timur karena …. A. Menghindari perang saudara antara Jenggala dan Meluapnya sungai Bengawan Terjadi letusan Gunung Adanya serangan dari Melakukan politik ekspansi. Jawaban Mpu Sindok memindahkan pusat pemerintahan Mataram dari Jawa Tengah ke Jawa Timur disebabkan oleh terjadinya letusan Gunung Merapi. Maka, jawaban yang tepat adalah C. So, itu dia kisah mengenai Kerajaan Medang Kamulan. Bagi elo yang mau tahu lebih banyak mengenai Kerajaan Medang Kamulan atau kerajaan-kerajaan lainnya, elo bisa kunjungi aplikasi Zenius. Yuk, download aplikasinya sekarang!

Faktorlain yang menjadikan Sriwijaya menjadi kerajaan besar adalah kehidupan sosial masyarakatnya meningkat dengan pesat terutama dalam bidang pendidikan dan hasilnya Sriwijaya terbukti menjadi pusat pendidikan dan penyebaran agama Budha di Asia Tenggara. Pada tahun 1017 M kerajaan Medang pada masa Dharmawangsa mengalami pralaya/kehancuran

Hai, Quipperian! Bicara tentang sejarah, cukup lazim bagi sebuah kerajaan untuk didirikan sebagai kelanjutan dari kerajaan sebelumnya yang pernah ada, lho. Misalnya, kerajaan satu ini. Kerajaan Medang Kamulan merupakan sebuah kerajaan yang terbentuk sebagai lanjutan dari Kerajaan Mataram Kuno. “Medang” adalah nama lain Mataram dan “Kamulan” berarti pada awalnya’. Kerajaan yang pernah disebutkan dalam berita dari India dan Tiongkok ini tetap mempertahankan corak Hindu-Buddha. Berita dari India menyebutkan bahwa Kerajaan Sriwijaya bekerjasama dengan Kerajaan Colamandala di India untuk membendung Kerajaan Medang Kamulan pada masa kepemimpinan Dharmawangsa. Berita dari Tiongkok merupakan catatan dari Dinasti Sung pada 990 Masehi yang menyebutkan bahwa terjadi peperangan antara kerajaan di Jawa dan Kerajaan Sriwijaya. Lokasi Kerajaan Medang Kamulan Source Kerajaan Mataram Kuno, yang mengalami perpindahan pusat pemerintahan dari Jawa Tengah ke Jawa Timur menghasilkan kerajaan baru bernama Kerajaan Medang Kamulan. Maka dari itu, kerajaan ini juga sering disebut sebagai Kerajaan Mataram Kuno Jawa Timur. Perpindahan ini terjadi karena adanya bencana alam letusan Gunung Merapi yang menghancurkan pusat kerajaan di Jawa Tengah. Lebih tepat lagi, letak Kerajaan Medang Kamulan berada di sekitar muara Sungai Brantas dengan ibukota di Wutan Mas. Wilayah Kerajaan Medang Kamulan meliputi wilayah Nganjuk di sebelah barat, Pasuruan di sebelah timur, Surabaya di sebelah utara, dan Malang di sebelah selatan. Tokoh yang Berpengaruh Mpu Sindok. Source Pada awalnya, orang yang memindahkan Kerajaan Mataram Kuno ke Jawa Timur dan menjadikannya kerajaan baru ialah Mpu Sindok. Kemudian, Mpu Sindok menjadi raja pertama di kerajaan baru tersebut dan memimpin dengan dibantu oleh permaisurinya, Sri Wardhani Pu Kbi. Ia mendirikan dinasti baru setelah Dinasti Sanjaya dan Dinasti Syailendra, yaitu Dinasti Isyana. Mpu Sindok memiliki gelar Sri Maharaja Rake Hino Sri Isyana Wikramadharmatunggadewa. Mpu Sindok dan permaisurinya mempunyai anak bernama Sri Isyanatunggawijaya. Sri Isyanatunggawijaya kemudian menikahi Lokapala. Suaminya kemudian diangkat menjadi raja. Raja selanjutnya setelah Raja Lokapala ada Raja Makutawangsawardhana yang bergelar Sri Dharmawangsa Teguh Anantawikramatunggadewa. Raja selanjutnya adalah Raja Dharmawangsa yang membawa Kerajaan Medang Kamulan menuju puncak kejayaannya. Ia berhasil menjadikan kerajaannya sebagai saingan oleh Kerajaan Sriwijaya yang telah lebih dulu ada dengan kebijakan politik luar negerinya. Raja Dharmawangsa sempat melancarkan serangan kepada Kerajaan Sriwijaya yang berbuah kegagalan. Akibatnya, kerajaan kecil bawahan Kerajaan Sriwijayapun membalas dengan serangan yang menggugurkan Raja Dharmawangsa. Menantu Raja Dharmawangsa, Airlangga, melarikan diri ke hutan pada saat serangan terjadi. Beberapa waktu setelahnya, ia keluar dari hutan dan merebut kembali kerajaan tersebut. Iapun dinobatkan sebagai raja dengan gelar Rakai Holu Sri Lakeswara Dharmawangsa Airlangga Teguh Ananta Wikramatunggadewa. Sayangnya, keputusan Raja Airlangga untuk membagi dua kerajaan demi mencegah perang saudara justru malah menjadikan kemunduran. Pertama, ada Jenggala yang dikuasai oleh Samarawijaya. Kedua, ada Panjalu yang dikuasai oleh Mapanji Garasakan. Alhasil kemunduran ini menghasilkan keruntuhan bagi kerajaan. Seperti Apa Kehidupan Masa Lalu di Kerajaan Medang Kamulan? Source Rakyat dalam Kerajaan Medang Kamulan tersusun dalam sebuah hierarki. Kebudayaan berkembang dengan baik. Pajak-pajak juga dibebaskan untuk dapat memelihara bangunan suci. Raja-raja yang memerintah memberikan perhatian bagi kehidupan sosial dan ekonomi rakyat. Misalnya, kebijakan Raja Airlangga yang dilakukan demi meningkatkan kesejahteraan rakyat. Pada era kepemimpinannya, ia memperbaiki Pelabuhan Ujung Galuh untuk memajukan perdagangan. Kedua, ia membangun jalan-jalan yang berfungsi sebagai penghubung antara pesisir dengan pusat kerajaan. Ketiga, ia membangun Waduk Waringin Sapta untuk tujuan irigasi dan pencegahan terhadap banjir. Keempat, ia juga memberikan hak-hak istimewa bagi Pelabuhan Kembang Putih, Tuban. Kegiatan ekonomi rakyatnya berfokus pada perdagangan dan pelayaran. Contoh barang dagangan yang diperjualbelikan misalnya porselen, beras, daging, dan kayu. Peninggalan Kerajaan Medang Kamulan Prasasti Mpu Sindok. Source Terdapat beberapa prasasti peninggalan Kerajaan Medang Kamulan, di antaranya 1. Prasasti Mpu Sindok Lokasi penemuan prasasti ini adalah Jombang, Jawa Timur. Prasasti ini berisi tentang pemerintahan Mpu Sindok bersama dengan Sri Wardhani Pu Kbi. 2. Prasasti Calcuta Prasasti yang dibuat pada masa pemerintahan Raja Airlangga ini berisi tentang silsilah raja-raja keturunan Mpu Sindok. 3. Prasasti Anjuk Ladang Prasasti ini berisi tentang awal dari Kerajaan Medang Kamulan. Nah, Quipperian. Belajar tentang sejarah kerajaan-kerajaan di Nusantara, kita sering mengetahui bahwa keruntuhan yang terjadi, selain karena serangan dari luar, juga bisa karena perpecahan yang terjadi di dalam kerajaan. Bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh! Sejarah penting untuk dipelajari agar kita tidak lagi mengulang kesalahan di masa lalu. Belajar sejarah bareng Quipper Video, yuk. Di sana kamu bisa belajar bareng tutor andal lewat rangkuman materi, video penjelasan, dan ragam latihan soal. Kuy, subscribe! [spoiler title=SUMBER] Penulis Evita

Selainitu, Mpu Sindok menginginkan kehidupan yang lebih baik. Karena itulah, pemerintahan kerajaan yang baru ini ditempatkan dekat dengan Sungai Brantas. Kerajaan inilah yang nantinya menjadi kerajaan baru bernama Medang Kamulan. 4 votes Thanks 6. Chusnul27 Untuk menghindari serangan dari kerajaan sriwijaya, - Kerajaan Medang atau Medang Kamulan didirikan oleh Mpu Sindok pada abad ke-10. Kerajaan Medang adalah lanjutan dari Kerajaan Mataram Kuno di Jawa Tengah yang dipindah oleh Mpu Sindok. Mpu Sindok memindahkan pusat pemerintahannya ke Jawa Timur karena alasan keamanan dan faktor Medang Kamulan akhirnya hancur setelah diserang Kerajaan Sriwijaya dengan bantuan Raja Wurawari. Baca juga Bukti Mataram adalah Kerajaan Maritim di Nusantara Sejarah berdirinya Kerajaan Medang Kerajaan Medang Kamulan didirikan oleh Mpu Sindok pada abad ke-10. Kerajaan ini diperkirakan berada di daerah Jombang, Jawa Timur. Mpu Sindok adalah keturunan dari Dinasti Sanjaya yang berkuasa di Mataram Kuno. Kerajaan Medang merupakan lanjutan dari Mataram Kuno di Jawa Tengah. Mpu Sindok memindahkan pusat pemerintahan ke Jawa Timur karena adanya tekanan dari Kerajaan Sriwijaya di Sumatera. Selain itu, faktor bencana alam juga menjadi alasan Mpu Sindok memindahkan Mataram Kuno ke Jawa Timur. Mpu Sindok kemudian merintis dinasti baru, yakni Dinasti Isyana yang diambil dari gelar Mpu Sindok, yaitu Isyana Tungga Dewa. Mpu Sindok memerintah Medang Kamulan pada 929 Masehi hingga 949 Masehi. Dinasti Isyana kemudian menjadi penguasa di Medang Kamulan dalam kurun waktu satu abad. Kejayaan Medang Kamulan Selama pemerintahannya, Mpu Sindok dibantu oleh permaisurinya, yakni Sri Wardhani. Mereka berusaha untuk membuat rakyat Medang hidup dalam kesejahteraan dan kemakmuran. Mpu Sindok bahkan membangun bendungan dan tanggul untuk mendukung pertanian Medang Mpu Sindok meninggal dunia, Medang Kamulan kemudian dipimpin oleh Raja Dharmawangsa. Selama pemerintahan raja Dharmawangsa, Medang Kamulan menjalin persahabatan dengan berbagai kerajaan di nusantara. Kerajaan yang menjalin hubungan dengan Medang Kamulan salah satunya adalah Kerajaan Bali. Hal itu dibuktikan dengan adanya pernikahan antara putri raja Dharmawangsa dengan putra Raja Udayana, yakni Airlangga. Raja Dharmawangsa juga menjalin hubungan baik dengan Dinasti Sung yang berkuasa di China. Runtuhnya Medang Kamulan Ketika pesta pernikahan putri Raja Dharmawangsa dengan Airlangga, terjadi serangan mendadak dari Sriwijaya. Kerajaan Sriwijaya menyerang Medang Kamulan dengan bantuan dari Kerajaan Wurawari. Serangan tersebut mengakibatkan meninggalnya keluarga Kerajaan Medang. Sementara itu, Airlangga dan pengikut setianya berhasil selamat. Pada 1031, Airlangga berupaya memulihkan kejayaan Dinasti Isyana dengan mengangkat dirinya sebagai raja. Baca juga Pembangunan pada Masa Pemerintahan Raja Airlangga di Kahuripan Airlangga menggunakan gelar Rakai Hali Sri Lakeswara Dharmawangsa Airlangga Teguh Ananta Wikramatunggadewa. Ia kemudian memindahkan pusat pemerintahan ke wilayah Kahuripan. Airlangga secara perlahan mengembalikan Dinasti Isyana dengan mendirikan Kerajaan Kahuripan. Referensi Wignjosoebroto, Wiranto. 2016. Mencari Jejak Kahuripan Kerajaan Hindu Tertua dan Terlama di Tanah Jawa. Yogyakarta K-Media. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel. T2dT.
  • nxudht1t7v.pages.dev/569
  • nxudht1t7v.pages.dev/158
  • nxudht1t7v.pages.dev/439
  • nxudht1t7v.pages.dev/59
  • nxudht1t7v.pages.dev/335
  • nxudht1t7v.pages.dev/72
  • nxudht1t7v.pages.dev/97
  • nxudht1t7v.pages.dev/595
  • kehidupan sosial kerajaan medang kamulan